🦍 Afala Tatafakkarun Tulisan Arab
1BAB I FILSAFAT DAN BERFILSAFAT Kemungkinan besar, Anda baru pertama kali belajar filsafat. Tetapi dapat dipastikan bahwa Anda sudah pernah mendengar kata “fisafat,” baik disebutkan orang lain di depan Anda, membacanya dalam buku, atau barang kali Anda sendiri pernah mempergunakannya untuk mem-perkuat pernyataan Anda. Nama-nama filosof besar dan
Berikutini Fadilllah ataupun keutamaan dari surat yasin: 1. Mendapat Ampunan dari Allah. Membaca surat Yasin menajdikan dosa-dosamu diampuni oleh Allah. Hal ini sesuai dengan hadits yang berbunyi: “Siapa yang membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridoan Allah maka diampuni dosa-dosanya.” (HR.
Adasekitar 2,600 perkataan dalam Bahasa Arab diadaptasikan ke Bahasa Melayu, dua daripadanya ialah perkataan fikir (fikr) dan zikir (zikr). Pada mulanya saya ingin menamakan tajuk tulisan ini hanya, “antara fikir dan zikir” tetapi merubahnya kepada, “antara berfikir dan berzikir”, ini disebabkan terlalu luas makna fikir sehingga mencapai duapuluh (20) takrifan.
Dalambahasa Arab, teror dibahasakan dengan istilah irhab. ibarat sebuah petasan yang tinggal menunggu waktu untuk menyulutnya. Afala tatafakkarun. Bagikan Artikel ini: Bagikan. Tags kepulangan eks Previous Berjihadlah dengan Tulisan. Next Wuhan, Virus Corona, dan Kehidupan Muslim. Related Articles. Fikih Politik (5); Politisi Sehat
Alkhusyu-IBU FULANAH: Bismillah: Assalamu'alaikum..Pa ust Abu.. saya mau bertanya.. dulu yang aktif saya pergunakan adalah otak, sehingga semua selalu dipikir.. direncanakan, terburu-buru dan berusaha sempurna dengan orientasi dunia tentunya.. sekarang saya belajar untuk lebih sering melihat dan merasakan hati sebelum melakukan sesuatu (semakin terlihat banyaknya
27Kata Kerja Bahasa Arab Berawalan Huruf Ta (ت) Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Postingan yang sedang Anda baca sekarang adalah lanjutan dari program penulisan kata kerja bahasa Arab berdasarkan huruf awalnya. Ini adalah tulisan keempat, walaupun ta adalah huruf ketiga.
Menulisitu penting bagi kita. Atau bahkan sangat penting. Karena dengan menulis kita mengasah kemampuan untuk selalu berpikir.
Hatibak cermin yang pada awalnya cemerlang berkelap-kelip, namun setelah sekian lama tercemari oleh debu-debu akhirnya kejernihan cermin akan pamit tanpa permisi, yang tertinggal hanyalah kotoran
BukankahAllah seringkali mengingatkan kita afala tatafakkarun ‘tidakkah memikrkannya? Semoga tulisan ini bisa menjadi renungan di peraduan malam menuju hari esok yang penuh barokah. Serta menjadi bahan evaluasi terhadap amalan yaumiah apa yang telah kita kerjakan pada hari ini. Sedangkan politik Islam atau dalam bahasa arab siyasah
Ehhjc. Islam obviously encourages its adherents to continuously think about their inner selves and all God’s creation in the universe as well. It is emphasized by Qur’anic verses which frequently mention “Afalaa Tatafakkarun” don’t you think?, “Afala Ta’qilun”, don’t you use your wits?, “Wa fi Anfusikum, Afala Tubshirun”, and in yourselves, don’t you see? .The Qur’an says and the Prophet is also asked to remind, particularly, the Arabic people and generally to all humankind as bellow;Then do they not look at the camels, how they are created? And at the sky, how it is raised? And at the mountains, how they are erected? And at the earth – how it is spread out? Al-Ghasyiyah [88] 17-20. In other verses, Allah also confirms and rebukes people frequently reciting or memorizing Qur’an but do not learn or understand its messages Then do they not reflect upon the Qur’an, or are there locks upon [their] hearts? Muhammad [47] 24. In fact, it is interesting to see the terms used in Quran to deliver the command to think. The use of prohibition term “do not” according to me is a slate within Qur’anic criticism. The term explicitly declares that Allah is insinuating those who are unwilling to think, brood over and pay attention to life. In Arabic literary, the way He says is called “Istifham Inkari” in which as if Allah saying “You all don’t think. Then, think about it!” Unfortunately, those verses above were no longer receive the earnest attention of most Muslims in present or even since long periods. It seems to be ignored and Muslim scholars were ceased for centuries. It is even worse seeing the current circumstance of Muslims in which there is a new perspective on religion among Muslims. It shows that they tend to be anti-intellectual dialectic as well as having a negative view on using rational-logic in understanding religion. According to this group, the sacred text must be understood and followed by its textual meaning with totally abandoning the rational perspective. They, instead, consider a creativity and innovation within religious practices as a misleading or popularly called “bid’ah” heresy. They even totally reject the different others. This group merely consider that their opinion is the only truth while others’ are defiant or infidels. In addition, at the extreme level, they generally also anti-everything from the West such as democracy, human right and including nation-state concept. The rejection is not merely against the West’s notion but, for some instances, also against the products of technology. It is like a paradox considering that in their daily life, they, in fact, use the West’s products while on the other hand, they also condemn it. This phenomenon basically remind us that if we are unwilling to think about or even anti-intellectualism, consequently we continuously must be lag and left behind and being marginalized in the world history. We always remain to become consumers of other’s intellectual and technological products. Therefore if we are yearning to be a glorious nation, there is no way but returning to the critics from the Qur’an; being critically thought, productive, open, using our mind to think about God’s creation, reflecting, exploring and managing it for the well-being of mankind. Let’s think, don’t be so emotional. Let’s reflect from Qur’an, don’t just memorize
24 July 2014 Afala tatafakkarun Buat orang-orang yang memperTUHANkan dalil, cuba renungkan Untuk apa Allah suruh kita berfikir jika dalil sudah lengkap semuanya ada dalam Al Quran?Nak tahu kenapa? Sebab Al Quran yang sebenarnya itu merupakan NUR bukannya tulisan dan NUR itu ada dalam diri masing-masing. “Afala tatafakkarun?” oleh IM at 1211 PM No comments Post a Comment Newer Post Older Post Home Subscribe to Post Comments Atom
- Arti Afala Taqilun, Afala Tatafakkarun, Ada 13 Ayat Disebutkan di Dalam Alquran ini Maknanya Kalimat Afala Ta'qilun memiliki arti Apakah kamu tidak menggunakan akalmu ? atau Tidakkah kamu menggunakan akalmu? Atau Tidakkah kamu mengerti? Afala Tatafakkarun memiliki arti Apakah kamu tidak berpikir? atau Tidakkah kamu berpikir? Dua kalimat tersebut cukup banyak terdapat di dalam Alquran. Ada 13 ayat Quran yang mengandung pertanyaan Afala ta'qilun yang bersumber dari Allah SWT. Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril untuk dipedomani oleh umat manusia. Selain dalam bentuk kalimat-kalimat pernyataan, Alquran juga memuat kalimat-kalimat pertanyaan yang bersifat introspektif untuk menyadarkan manusia, menggunakan akal. Di antara kalimat pertanyaan introspektif tersebut menggunakan banyak redaksi seperti 1. Afala Ta’qilun? Tidakkah kamu menggunakan akalmu?2. Afala Tadzakkarun? Tidakkah kamu mengambil pelajaran?3. Afala Tubsirun? Tidakkah kamu melihat?4. Afala Tasma'un? Tidakkah kamu mendengarkan dan kalimat-kalimat lainnya. Semua kalimat pertanyaan ini mengajak manusia untuk melakukan muhasabah atau perenungan atas apa yang telah ditegaskan oleh Allah SWT. Di antaranya seperti ayat Surat Al-Baqarah 44 yang mengajak manusia untuk menyuruh orang lain melakukan kebaikan namun dirinya malah yang tidak melakukannya. Ayat tersebut kemudian diikuti dengan pertanyaan “Afala Ta’qilun?” Tidakkah kamu mengerti?. Ayat ini menjadi pengingat dan perintah bagi manusia untuk konsisten dalam perkataan dan perbuatan. Berikut 13 ayat Alquran yang di dalamnya mengandung kalimat “Afala Ta’qilun? Tidakkah kamu mengerti?, dikutip dari 1. Surat Al-Baqarah 44 اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ artinyaMengapa kamu menyuruh orang lain untuk mengerjakan kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca suci Taurat? Tidakkah kamu berfikir/menggunakan akalmu?
afala tatafakkarun tulisan arab